"selamat sore, bapak2, ibu2, mas mba, penumpang bis yang berbahagia. Ijinkanlah kami para pengamen jalanan untuk sedikit mengais rejeki dengan menyumbangkan lagu pelipur sebagai teman perjalanan anda" Itulah kata yang pertama terlontar oleh para pengamen jalanan sebelum mereka melantunkan sebuah tembang diatas bus kota yang bising dan penuh dengan dilema. Kehidupan mereka sama saja seperti kehidupan kita, mereka mencoba untuk mengais rejeki dengan sedikit talenta dan pengetahuan mereka didunia musik. Banyak juga dari sebagian kita yang memandang sebelah mata keberadaan pengamen jalanan ini. Ya, memang tidak bisa dipungkiri, terkadang ada juga pengamen yang mungkin secara tidak sengaja menunjukkan gejala memaksa saat mereka telah selesai berdendang dan meminta imbalan kepada para penumpang. Ya walaupun kata2 yang mereka keluarkan sebenarnya amatlah santun dan ramah, kira2 bunyinya seperti ini "ya demikianlah lagu yang dapat kami sumbangkan, uang cepe', gope', tidak akan membuat kami kaya raya dan tak juga membuat anda menjadi jatuh miskin, tapi setidaknya dapat menyambung hidup kami, kami bukanlah kriminil, ataupun copet, kami hanya mengharap keikhlasan anda lewat lagu2 yang kami suguhkan, akhir kata terimakasih, jaga barang bawaan anda, karena jalanan adalah dunia yang kejam, semoga selamat sampai tujuan".
Kemudian mereka mulai berkeliling dari barisan kursi paling depan sampai dengan barisan belakang, mengharap ada penumpang yang mau menghargai lagu2 mereka dengan uang receh.
ada satu profesi lagi yang senada dengan mengamen, tetapi tidak menyuguhkan lagu adalah pengamen puisi, ya saya pernah menjumpai pengamen puisi, puisi yang dibawakannya memang padat makna, dan juga menggunakan kata2 yang ringkas namun bermakna.
dari sini saya baru sadar, bahwa untuk mencari rejeki yang halal bukanlah hal yang gampang, tetapi penuh dengan penderitaan, cacian, makian, dan hinaan. Tetapi tuhan akan lebih bangga jika mereka itu menuntut jalan yang benar demi mengganjal sebagian perut mereka yang membutuhkan makan.
Dunia ini memang sarat dengan problema, hinaan, nistaan. Namun, yang pasti ini adalah rencana tuhan yang sudah gamblang.
"janganlah kamu pandang kami sebelah mata, karena kami bukanlah penjahat, dan kami juga bukan sampah, kami hanya perlu sedikit dukungan agar kehidupan kami bisa sedikit berubah, dengan uluran tangan anda!"
Kemudian mereka mulai berkeliling dari barisan kursi paling depan sampai dengan barisan belakang, mengharap ada penumpang yang mau menghargai lagu2 mereka dengan uang receh.
ada satu profesi lagi yang senada dengan mengamen, tetapi tidak menyuguhkan lagu adalah pengamen puisi, ya saya pernah menjumpai pengamen puisi, puisi yang dibawakannya memang padat makna, dan juga menggunakan kata2 yang ringkas namun bermakna.
dari sini saya baru sadar, bahwa untuk mencari rejeki yang halal bukanlah hal yang gampang, tetapi penuh dengan penderitaan, cacian, makian, dan hinaan. Tetapi tuhan akan lebih bangga jika mereka itu menuntut jalan yang benar demi mengganjal sebagian perut mereka yang membutuhkan makan.
Dunia ini memang sarat dengan problema, hinaan, nistaan. Namun, yang pasti ini adalah rencana tuhan yang sudah gamblang.
"janganlah kamu pandang kami sebelah mata, karena kami bukanlah penjahat, dan kami juga bukan sampah, kami hanya perlu sedikit dukungan agar kehidupan kami bisa sedikit berubah, dengan uluran tangan anda!"
Singing Horses
No comments:
Post a Comment