Powered By Blogger

Wednesday, February 11, 2009

MENGENAL KUALITAS SUARA MP3

Dalam bahasa aslinya, MP3 sebenarnya merupakan kependekkan dari MPEG-1 Audio Layer-3, yakni sebuah format audio digital temuan Fraunhofer-Gesellschaft Institut Integrierte Schaltungen, sebuah laboratorium riset Internasional di Jerman.

Sementara istilah MPEG-nya sendiri merupakan singkatan dari Motion Pictures Expert Group, yakni sebuah kelompok kerja bentukkan International Standard Organization(ISO) yang memiliki kewenangan untuk mengembangkan dan menetapkan kode standar format audio dan video digital.

format MP3 dipakai untuk mengkompresi file-file audio tanpa mengurangi kualitasnya. Meskipun ada yang mengaku bisa mendengar perbedaan antara file MP3 dengan file CD audio digital, bagi kebanyakkan orang file MP3 terdengar sama jernihnya dengan lagu yang berasal dari CD audio digital. Angka 3 yang mengikuti singkatan MP menunjukkan level kompresi audio, yang masing-masing memiliki metode kompresi berbeda. MP layer 1 atau MP saja, akan membagi sebuah citra suara atau gambar ke dalam beberapa komponen spektral untuk kemudian diolah. MP2 memiliki akurasi yang lebih baik dari segi pembagian spektrum citra dan telah dilengkapi dengan teknik alokasi bit. Sementara MP3 merupakan level yang paling mutakhir, dnegan tambahan HUFFMAN CODING, resolusi citra yang lebih tinggi serta teknik reservasi bit.

Bagaimana cara kerja MP3 sehingga bisa menghasilkan kualitas suara yang demikian jernih? Ternyata prinsipnya sederhana. MP3 menggunakan sistem kompresi yang disebut "psycoacoustic compression", untuk menempatkan ukuran file audio. Sebelum dikompresi, berbagai informasi sinyal yang tidak perlu seperti noise, desah, atau bising yang ada dalam file aslinya, akan dihilangkan atau dihapus. Karena telinga manusia hanya mampu menyimak frekuensi suara pada rentang 20-20.000Hz, sinyal suara yang berada diluar rentang ini juga akan ikut dihapus alias tidak ikut diproses dalam tahap kompresi. Setelah itu, proses kompresi akan memampatkan file audio dengan rasio pemampatan antara 1:10 sampai 1:12. Artinya, dari setiap file sumber berukuran 50MB yang dikompresi, akan tercipta sebuah file dengan ukuran sekitar sepersepuluhnya, atau hanya berukuran 5MB saja. Walhasil, ukuran file MP3 akan menjadi lebih kecil daripada file aslinya tanpa menurunkan kualitas suara yang direproduksinya.

Faktor bit-rate atau jumlah sampel yang diambil per detiknya juga ikut berperan dalam menentukan kualitas suara MP3. Sampling rate yang besar, misalnya 128kb/s atau lebih tinggi, akan mengolah 128.000 sampel audio per detiknya. Semakin tinggi jumlah sampling rate yang dikandung sebuah file MP3, akan semakin baiklah kualitas suara yang direproduksinya.

Sebagai konsekuensinya, tingginya angka sampling rate akan memperbesar ukuran file MP3. Jadi jika ada dua buah file MP3 yang direkam dari sebuah file yang sama, dimana masing-masing memiliki sampling rate 32kb/s dan 128kb/s, akan dihasilkan dua buah file MP3 dengan ukuran file yang cukup jauh berbeda. File MP3 yang hanya memiliki sampling rate sebesar 32kb/s akan berukuran 1/4 dari file MP3 dengan sampling rate sebesar 128kb/s.

Namun jangan mencibir dulu. Dengan tingkat sampling rate sebesar 32kb/s, kita sudah bisa mendapatkan rekaman percakapan atau pidato dengan kualitas yang layak didengar. Inilah sebabnya mengapa player MP3 portable berkapasitas 32MB hanya mampu menampung file musik untuk masa putar 30 menit, sedangkan jika dipakai untuk menyimpan suara, player ini mampu menampung file untuk masa putar sekitar dua jam.

Karenanya, jika ingin mengkonversi sebuah file audio, Anda harus menentukan terlebih dahulu prioritas mana yang akan Anda ambil. Apakah Anda ingin memprioritaskan ukuran file yang sekecil-kecilnya dengan konsekuensi kualitas suara yang menurun, atau akan mementingkan kualitas suara dengan resiko ukuran file yang membesar. Jika ukuran file tidak menjadi masalah, Anda bisa memilih pilihan kedua. Sementara jika kocek tidak menjadi masalah, Anda bisa memilih untuk membeli CD digital audio dengan kualitas suara yang tidak perlu diragukan lagi.

5 comments:

  1. Tutorialnya lengkap bgt tuh, jadi paham ane skrg

    thx ya mas :D

    ReplyDelete
  2. Tutorialnya lgkp bgt tuh, jadi paham ane skrg

    thx ya mas atas artikel nya ni :D

    ReplyDelete
  3. Sip tricknya bozz. yahuud nambah ilmu oce

    ReplyDelete
  4. Hebat... Penjelasanya simpel,mendetail.dan mudah di pahami secara umum..

    ReplyDelete